Jumat, 21 November 2014

Pelaksanaan Program Penanggulangan TB Paru di Puskesmas Sambeng 
Kab.Lamongan Jawa timur


TB Paru atau Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan kematian sekitar 3 juta orang per tahun di dunia (WHO, 2002). Penderita TB Paru diperkirakan 95% berada di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Untuk mengatasi TB Paru sejak tahun 1995 di Indonesia diberlakukan strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO, dan didukung dengan penyuluhan tentang TB Paru. Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan Jawa Timur juga telah melaksanakan program penanggulangan TB Paru melalui pelaksanaan kedua strategi tersebut. Tahun 2006 Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan telah berhasil melakukan pengobatan dengan persentase keberhasilan adalah 93,45%, tahun 2007 adalah 100%, namun tahun 2008 persentase keberhasilannya yaitu 75%. 

Pelaksanaan strategi DOTS dan penyuluhan tentang TB Paru di Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di Puskesmas Kecamatan Sambeng  Kabupaten Lamongan adalah optimal. Kemudian dari keseluruhan strategi DOTS dan penyuluhan tentang TB Paru yang optimal terlihat adalah penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis (81,65%), pengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) (74,645), jaminan tersedianya OAT secara teratur, menyeluruh dan tepat waktu dengan mutu terjamin (82,2%), sistem pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB Paru (75,8%). Sedangkan yang kurang optimal adalah komitmen politik dari para pengambil keputusan termasuk dukungan dana (59,965), dan penyuluhan tentang TB Paru (64,96%). 


Mengingat letak geografis wilayah Puskesmas Sambeng yang dikelilingi hutan perlu adanya terobosan untuk menemukan penderita TB dengan BTA (+) dengan cara pacakan dan penemuan penderita oleh petugas. Dengan menggunakan dana BOK kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan oleh pemegang program TB Perawat Karso Utomo S.Kep.Ns. disamping kegiatan diatas juga dimaksudkan untuk konseling mengenai pencegahan penyakit, cara minum obat dan reaksi obat. Kegiatan ini dilaksanakan secara aktif melalui door to door. Dalam upaya mencegah meluasnya penyakit TB. Pemegang program juga melaksanakan kegiatan penyuluhan secara kelompok kepada : Tomas, Toga, Kader, Kelompok resiko (keluarga penderita TB) baik yang aktif dalam pengobatan maupun yang telah selesai menjalani pengobatan diwilayah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar