Pelaksanaan Program Penanggulangan
TB Paru di Puskesmas Sambeng
Kab.Lamongan Jawa timur
TB Paru atau Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi
yang menyebabkan kematian sekitar 3 juta orang per tahun di dunia (WHO, 2002).
Penderita TB Paru diperkirakan 95% berada di negara-negara berkembang termasuk
di Indonesia. Untuk mengatasi TB Paru sejak tahun 1995 di Indonesia
diberlakukan strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO, dan didukung dengan
penyuluhan tentang TB Paru. Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan Jawa
Timur juga telah melaksanakan program penanggulangan TB Paru melalui
pelaksanaan kedua strategi tersebut. Tahun 2006 Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten
Lamongan telah berhasil melakukan pengobatan dengan persentase keberhasilan
adalah 93,45%, tahun 2007 adalah 100%, namun tahun 2008 persentase
keberhasilannya yaitu 75%.
Pelaksanaan strategi DOTS dan penyuluhan tentang TB Paru di
Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa pelaksanaan
program penanggulangan TB Paru di Puskesmas Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan adalah optimal. Kemudian
dari keseluruhan strategi DOTS dan penyuluhan tentang TB Paru yang optimal
terlihat adalah penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis
(81,65%), pengobatan dengan paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka pendek
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) (74,645), jaminan
tersedianya OAT secara teratur, menyeluruh dan tepat waktu dengan mutu terjamin
(82,2%), sistem pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan
pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB Paru (75,8%). Sedangkan yang
kurang optimal adalah komitmen politik dari para pengambil keputusan termasuk
dukungan dana (59,965), dan penyuluhan tentang TB Paru (64,96%).
Mengingat letak geografis wilayah
Puskesmas Sambeng yang dikelilingi hutan perlu adanya terobosan untuk menemukan
penderita TB dengan BTA (+) dengan cara pacakan dan penemuan penderita oleh
petugas. Dengan menggunakan dana BOK kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap
bulan oleh pemegang program TB Perawat Karso Utomo S.Kep.Ns. disamping kegiatan
diatas juga dimaksudkan untuk konseling mengenai pencegahan penyakit, cara
minum obat dan reaksi obat. Kegiatan ini dilaksanakan secara aktif melalui door
to door. Dalam upaya mencegah meluasnya penyakit TB. Pemegang program juga
melaksanakan kegiatan penyuluhan secara kelompok kepada : Tomas, Toga, Kader,
Kelompok resiko (keluarga penderita TB) baik yang aktif dalam pengobatan maupun
yang telah selesai menjalani pengobatan diwilayah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar