Jumat, 21 November 2014


PROMKES
PENDAMPINGAN TAMAN POSYANDU DS ARDIREJO


Pendidikan bagian aset penting sebuah kemajuan bangsa dan merupakan hak anak negeri ini untuk mengikuti setiap jenjang pendidikan, baik masa usia dini maupun pendidikan pada jenjang berikutnya. akan tetapi, pada masa usia dini cenderung para orang tua kurang begitu tertarik untuk melibatkan buah hatinya turut dalam pendidikan tersebut. padahal pada usia dini antara 0-6 tahun, otak balita berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (goldenage).
Pemerintah Jawa timur pun menggunakan kesempatan pada masa emas untuk menanamkan pendidikan berkarakter terhadap anak dengan mengintegrasikan antara Posyandu dan Paud melalui Gerakan 10.000 taman posyandu di Jawa timur yang dicanangkan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Nina Soekarwo pada tahun 2013 lalu dan telah membuahkan hasil bahkan melebihi capaian target yakni sudah berdiri sekitar 10.927 titik taman posyandu di Jawa timur.
Taman Posyandu adalah layanan PAUD yang terintergrasi dengan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Aksi ini diprakarsasi oleh para kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Timur. Sejak Maret 2012. Posyandu dan BKB menjadi penting karena merupakan implementasi dalam kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integrasi, yaitu kegiatan Paud dan menjadi satu dengan program Bina Keluarga Balita (BKB), dan Pos Pelayanan terpadu (Posyandu).
" Taman posyandu terdapat
tiga kegiatan yang utama yaitu posyandu, paud dan BKB. ketiganya saling berintegrasi sebagai implementasi pengembangan anak usia dini." jelas Dra. Suhartuti MM. mewakili BKKBN dalam Semiloka pendidikan anak usia dini paud holistik integratif yang diselenggarakan Dinas pendidikan Jawa timur di Surabaya. (21/04).
Ia menambahkan, tahun
2014 BKKBN sendiri menggelar kegiatan new inisiatif BKB Holistik integratif artinya BKB yang terintegrasi dengan Paud dan Posyandu berbentuk Taman Posyandu. untuk kegiatan tersebut telah dilakukan TOD di pusat dari PKK, BKKBN Diknas dan Dinkes untuk pelatihan tersebut dan ditindak lanjuti di Kabupaten dan kota se Jawa timur.
Taman posyandu secara kuantitas selama tahun 2013 telah tercapai dan untuk tahun 2014 Taman posyandu yang terdiri dari ketiga unsur tersebut akan fokus pada
kualitas pelayanan dan penanganan. Hal itu disampaikan oleh Drs. Supratomo Msi. selaku perwakilan PKK Jawa timur.
" tahun 2014 taman posyandu akan fokus dalam kualitas dengan melakukan organisasi antar SKPD, Pengusaha dan Perguruan tinggi." ungkapnya.
Seolah gayung bersambut dari pernyataan Suhartuti, Ia menegskan Taman Posyandu tidak semata-mata mendidik anak, tetapi juga bertujuan agar anak usia dini di Jawa timur terpenuhi
kebutuhan esensial berupa pemenuhan gizi, perawatan yang baik dan perlindungan hak-hak anak.
" Diharapkan semua anak di Jawa timur terpenuhi kebutuhan dasarnya agar menjadi anak sehat, cerdas, berkarakter dan berbudi pekerti di masa yang akan datang."lanjut supratomo.
Dinas kesehatan juga terlibat dalam pembangunan taman posyandu serta pengembangannya dari segi kualitas dengan menempatkan tenaga pendamping disediakan sebanyak 3 hingga 5 orang setiap      kecamatan       diseluruh            kabupaten        se-Jawatimur.
Tenaga pendamping diperoleh dari tokoh masyarakat yang bertugas sebagai penganalisa, berkoordinasi dan memotret apa yang perlu diperbaiki dalam taman posyandu selama 10 bulan untuk dilaporkan ke pemerintah sehingga peningkatan kualitas bisa segera dilakukan.
Di Wilayah Puskesmas Sambeng terdapat 89 posyandu dan kegiatan Taman posyandu dilaksanakan di 16 desa. Yang meliputi : desa wateswinangun, Gempol manis, Sumbersari, Kedungwangi, Kreteranggon,, Pamotan, Ardirejo, Jatipandak, Garung, Selorejo, Pasarlegi, Sekidang, Sidokumpul, Candisari, Barurejo, Pataan. Masih terdapat 73 posyandu yang menjadi PR bagi bidan bersama masyarakat untuk menjadikan 73 posyandu yang ada untuk menjadi taman posyandu.


1 komentar: