PROMKES
PENDAMPINGAN
TAMAN POSYANDU DS ARDIREJO
Pendidikan bagian
aset penting sebuah kemajuan bangsa dan merupakan hak anak
negeri ini
untuk mengikuti setiap jenjang pendidikan, baik masa usia dini maupun
pendidikan pada jenjang berikutnya. akan tetapi, pada masa usia dini cenderung para
orang tua kurang begitu tertarik untuk melibatkan buah hatinya turut dalam
pendidikan tersebut. padahal pada usia dini antara 0-6 tahun,
otak balita berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak
menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk.
Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.
Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (goldenage).
Pemerintah Jawa timur pun menggunakan kesempatan pada masa emas
untuk menanamkan pendidikan berkarakter terhadap anak dengan mengintegrasikan
antara Posyandu dan Paud melalui
Gerakan 10.000 taman posyandu di Jawa timur yang dicanangkan Ketua Tim
Penggerak PKK Jawa Timur Nina Soekarwo pada tahun 2013 lalu dan telah
membuahkan hasil bahkan melebihi capaian target yakni sudah berdiri
sekitar 10.927 titik taman posyandu di Jawa timur.
Taman Posyandu adalah
layanan PAUD yang terintergrasi dengan Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Aksi ini diprakarsasi oleh
para kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa
Timur. Sejak Maret 2012. Posyandu dan BKB menjadi penting
karena merupakan implementasi dalam kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
Holistik-Integrasi, yaitu kegiatan Paud dan menjadi satu dengan program Bina
Keluarga Balita (BKB), dan Pos Pelayanan terpadu (Posyandu).
" Taman posyandu terdapat tiga kegiatan yang utama yaitu posyandu, paud dan BKB. ketiganya saling berintegrasi sebagai implementasi pengembangan anak usia dini." jelas Dra. Suhartuti MM. mewakili BKKBN dalam Semiloka pendidikan anak usia dini paud holistik integratif yang diselenggarakan Dinas pendidikan Jawa timur di Surabaya. (21/04).
Ia menambahkan, tahun 2014 BKKBN sendiri menggelar kegiatan new inisiatif BKB Holistik integratif artinya BKB yang terintegrasi dengan Paud dan Posyandu berbentuk Taman Posyandu. untuk kegiatan tersebut telah dilakukan TOD di pusat dari PKK, BKKBN Diknas dan Dinkes untuk pelatihan tersebut dan ditindak lanjuti di Kabupaten dan kota se Jawa timur.
Taman posyandu secara kuantitas selama tahun 2013 telah tercapai dan untuk tahun 2014 Taman posyandu yang terdiri dari ketiga unsur tersebut akan fokus pada kualitas pelayanan dan penanganan. Hal itu disampaikan oleh Drs. Supratomo Msi. selaku perwakilan PKK Jawa timur.
" tahun 2014 taman posyandu akan fokus dalam kualitas dengan melakukan organisasi antar SKPD, Pengusaha dan Perguruan tinggi." ungkapnya.
Seolah gayung bersambut dari pernyataan Suhartuti, Ia menegskan Taman Posyandu tidak semata-mata mendidik anak, tetapi juga bertujuan agar anak usia dini di Jawa timur terpenuhi kebutuhan esensial berupa pemenuhan gizi, perawatan yang baik dan perlindungan hak-hak anak.
" Diharapkan semua anak di Jawa timur terpenuhi kebutuhan dasarnya agar menjadi anak sehat, cerdas, berkarakter dan berbudi pekerti di masa yang akan datang."lanjut supratomo.
Dinas kesehatan juga terlibat dalam pembangunan taman posyandu serta pengembangannya dari segi kualitas dengan menempatkan tenaga pendamping disediakan sebanyak 3 hingga 5 orang setiap kecamatan diseluruh kabupaten se-Jawatimur.
" Taman posyandu terdapat tiga kegiatan yang utama yaitu posyandu, paud dan BKB. ketiganya saling berintegrasi sebagai implementasi pengembangan anak usia dini." jelas Dra. Suhartuti MM. mewakili BKKBN dalam Semiloka pendidikan anak usia dini paud holistik integratif yang diselenggarakan Dinas pendidikan Jawa timur di Surabaya. (21/04).
Ia menambahkan, tahun 2014 BKKBN sendiri menggelar kegiatan new inisiatif BKB Holistik integratif artinya BKB yang terintegrasi dengan Paud dan Posyandu berbentuk Taman Posyandu. untuk kegiatan tersebut telah dilakukan TOD di pusat dari PKK, BKKBN Diknas dan Dinkes untuk pelatihan tersebut dan ditindak lanjuti di Kabupaten dan kota se Jawa timur.
Taman posyandu secara kuantitas selama tahun 2013 telah tercapai dan untuk tahun 2014 Taman posyandu yang terdiri dari ketiga unsur tersebut akan fokus pada kualitas pelayanan dan penanganan. Hal itu disampaikan oleh Drs. Supratomo Msi. selaku perwakilan PKK Jawa timur.
" tahun 2014 taman posyandu akan fokus dalam kualitas dengan melakukan organisasi antar SKPD, Pengusaha dan Perguruan tinggi." ungkapnya.
Seolah gayung bersambut dari pernyataan Suhartuti, Ia menegskan Taman Posyandu tidak semata-mata mendidik anak, tetapi juga bertujuan agar anak usia dini di Jawa timur terpenuhi kebutuhan esensial berupa pemenuhan gizi, perawatan yang baik dan perlindungan hak-hak anak.
" Diharapkan semua anak di Jawa timur terpenuhi kebutuhan dasarnya agar menjadi anak sehat, cerdas, berkarakter dan berbudi pekerti di masa yang akan datang."lanjut supratomo.
Dinas kesehatan juga terlibat dalam pembangunan taman posyandu serta pengembangannya dari segi kualitas dengan menempatkan tenaga pendamping disediakan sebanyak 3 hingga 5 orang setiap kecamatan diseluruh kabupaten se-Jawatimur.
Tenaga pendamping
diperoleh dari tokoh masyarakat yang bertugas sebagai penganalisa,
berkoordinasi dan memotret apa yang perlu diperbaiki dalam taman posyandu
selama 10 bulan untuk dilaporkan ke pemerintah sehingga peningkatan kualitas
bisa segera dilakukan.
Di Wilayah Puskesmas
Sambeng terdapat 89 posyandu dan kegiatan Taman posyandu dilaksanakan di 16
desa. Yang meliputi : desa wateswinangun, Gempol manis, Sumbersari, Kedungwangi,
Kreteranggon,, Pamotan, Ardirejo, Jatipandak, Garung, Selorejo, Pasarlegi,
Sekidang, Sidokumpul, Candisari, Barurejo, Pataan. Masih terdapat 73 posyandu
yang menjadi PR bagi bidan bersama masyarakat untuk menjadikan 73 posyandu yang
ada untuk menjadi taman posyandu.
Yups
BalasHapus