KESPRO
MENJARING
PESERTA PAPSMEAR
DEMI
PENEMUAN DINI CA CERVIKS
Dengan
memanfaatkan dana BOK 2014 Puskesmas Sambeng melalui program Kespro menjalankan program penyuluhan see and
treath di desa Kedung Wangi pada tanggal 18 Oktober 2014 yang dihadiri sekitar
30 orang. Sedang untuk kegiatan papsmear dilaksanakan setiap hari Kamis di
Puskesmas Sambeng dengan kunjungan rata-rata 5 orang/hari. Jumlah kunjungan
paasmear untuk satu tahun terakhir adalah 17 orang. Sedang yang dilayani oleh
BPJS terdapat 111 orang.
Pap Smear, Prosedur dan Manfaatnya
Apa itu Pap Smear?
Papanikolaou test atau Pap smear adalah metode screning ginekologi,
dicetuskan oleh Georgios Papanikolaou, untuk menemukan proses-proses
premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi dalam endocervix
dan endometrium. Pap smear digunakan untuk mendeteksi kanker rahim yang
disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Menurut perkiraan, di
Inggris Pap smear mencegah sekitar 700 kematian per tahun. Wanita yang
aktif secara seksual disarankan menjalani Pap smear sekali setahun.
prosedur pemeriksaan :
Dokter, bidan atau perawat memasukkan speculum ke vagina pasien untuk
mengambil scret sebagai sample dari cervix. Pap smear biasanya tidak dilakukan selama
menstruasi. Prosedur ini dapat menimbulkan sedikit rasa sakit, namun hal
ini bergantung kepada anatomi pasien, faktor psikologi, dan lain-lain.
Sample kemudian diuji di laboratorium dan hasil diperoleh dalam waktu
sekitar 1 minggu. Sedikit pendarahan, kram, dan lain-lain dapat terjadi
sesudahnya, walau tidak semua demikian.
Kapan Melakukan Pap Smear?
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita
yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. Para
wanita sebaiknya memeriksakan diri sampai usia 70 tahun. Pap
Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Persiapan
pasien untuk melakukan Pap Smear adalah tidak sedang haid, tidak
melakukan hubungan sexual 1 – 3 hari sebelum pemeriksaan dilakukan dan
tidak sedang menggunakan obat – obatan vaginal, tidak sedang meminum
anti biotik.
Biaya yang dibutuhkan untuk Pap Smear
Biaya yang
dibutuhkan pap smear khususnya di puskesmas Sambeng Rp. 100,000, .untuk peserta BPJS gratis. sedang papsmear yang dilaksanakan oleh YKI biaya jauh lebih ringan karena sebagian biaya dibantu oleh YKI
Hasil Pap Smear :
Jika hasilnya normal, maka tentu alhamdulillaah, nah adapun jika
hasilnya ada menunjukkan displasia serviks, maka kita mesti mulai
mewaspadai dan memberikan ekstra perhatian.
1. Pra Kanker Serviks
Yang
dimaksud dengan pra-kanker servik (Displasia Servik) adalah ketika hasil
test Pap Smear menunjukkan adanya sel-sel abnormal pada permukaan leher
rahim (servik) di bawah mikroskop.
Walaupun memerlukan waktu
lebih dari 10 tahun sebelum berubah menjadi kanker servik, hal ini perlu
diwaspadai. Karena bila displasia servik ditangani secara dini, dapat
mencegah terjadinya kanker servik di kemudian hari.
Kondisi
pra-kanker servik (displasia servik) ini digambarkan dengan menggunakan
istilah Squamous Intraepithelial Lesion (SIL), yang biasanya dinilai
sebagai berikut:
* Low-grade (LSIL)
* High-grade (HSIL)
* Mungkin kanker (ganas)
Bila hasil test Pap Smear kurang baik, biasanya dokter akan menyarankan
dilakukannya tes HPV DNA ataupun biopsy untuk melihat tanda-tanda
kanker servik. Displasia yang terlihat pada biopsi leher rahim
menggunakan istilah cervical Intraepithelial neoplacia(CIN), dan
dikelompokkan menjadi tiga kategori:
* CIN I - displasia ringan
* CIN II - moderat hingga displasia ditandai (marked displacia)
* CIN III - displasia berat hingga pra-kanker servik
Penyebab Pra-Kanker Servik
Sebagian besar kasus displasia servik terjadi pada wanita usia 25 - 35,
meskipun dapat berkembang pada usia berapa pun. Hampir semua kasus
displasia servik atau kanker servik disebabkan oleh virus HPV yang
ditularkan melalui hubungan seksual.
Hal-hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya displasia servik:
- wanita yang aktif secara seksual sebelum usia 18 tahun
- melahirkan sebelum usia 16 tahun
- memiliki banyak pasangan zina
- menggunakan obat-obat yang menekan daya tahan tubuh (immunosuppressant)
- merokok
Pengobatan Pra-Kanker Servik
Tanpa pengobatan, 30 - 50% kasus displasia servik parah dapat menjadi
kanker servik invasif. Resiko kanker servik lebih rendah untuk displasia
ringan. Pengobatan tergantung pada tingkat displasia.
Displasia
servik ringan (LSIL atau CIN I) mungkin akan hilang dengan sendirinya.
Anda hanya perlu mengulang test Pap smear setiap 3 - 6 bulan. Jika
berulang selama 2 tahun, pengobatan biasanya dianjurkan. Pengobatan untuk displasia servik sedang sampai parah atau displasia servik ringan yang berulang bisa meliputi:
* Cryosurgery
* Electrocauterization
* Penguapan laser untuk menghancurkan jaringan abnormal
* LEEP prosedur menggunakan electrocauter untuk mengangkat jaringan abnormal
* Operasi untuk mengangkat jaringan abnormal (cone biopsy)
Pencegahan Pra-Kanker Servik
- Vaksinasi HPV dapat dipertimbangkan untuk mencegah terjadinya
pra-kanker servik. Gadis yang menerima vaksinasi HPV sebelum mereka
menjadi aktif secara seksual dapat menurunkan resiko mereka terkena
kanker servik sebesar 70%.
- Jangan berhubungan badan dengan pasangan yang tidak sah (berzina)
- Jangan merokok dan meminum alkohol
- Jaga kebersihan mrs V dengan bahan2 alamiah dan steril
Para ilmuwan Universitas Johns Hopkins di Baltimore,
Maryland, telah memperluas fungsi tes papsmear untuk mencari kelainan
genetik yang berhubungan dengan kanker ovarium atau indung telur dan
kanker endometrium atau lapisan dinding rahim. Di Amerika, kedua kanker
itu didiagnosis pada sekitar 70.000 perempuan setiap tahun, dan tumor
itu membunuh sekitar sepertiga dari mereka.
Saat ini belum ada tes untuk kedua kanker itu. Namun, para
peneliti menemukan bahwa tumor endometrium dan ovarium melepaskan DNA
abnormal yang dapat dideteksi di antara sel-sel sehat dalam cairan yang
diambil dari leher rahim.
Dengan menggunakan penelitian hubungan genome yang luas, para
peneliti Hopkins mengidentifikasi 12 gen yang paling umum bermutasi
dalam kedua kanker itu sehingga dapat dikenali lewat papsmear rutin.
Tes baru yang disebut PapGene digunakan untuk memeriksa sel leher
rahim dari 24 perempuan yang menderita kanker endometrium. Penyakit itu
dideteksi dengan kejituan 100 persen.
Namun, Isaac Kinde, salah seorang peneliti di Sidney Kimmel
Comprehensive Cancer Center, Johns Hopkins, mengatakan PapGene hanya
mendeteksi 9 dari 22 kanker ovarium pada pasien yang menderita penyakit
itu, tingkat akurasi yang relatif rendah, hanya 41 persen.
Kata Kinde, kanker ovarium mungkin lebih sulit dideteksi karena
lokasinya. "Saya kira penjelasan yang paling mungkin untuk hasil itu
adalah fakta bahwa sel kanker ovarium harus berjalan jauh untuk sampai
ke leher rahim," ujarnya seperti dikutip voaindonesia.
Menurut Kinde, para peneliti sedang membuat PapGene yang lebih sensitif untuk mendeteksi kanker ovarium.
Ia berharap satu waktu nanti tes rutin papsmear digunakan untuk
mendeteksi ketiga jenis kanker yang menyerang kaum perempuan itu.
"Itulah impian sejak awal. Kami tahu itu tujuannya. Dari sudut pandang
pasien, dan dokter ginekologi, tidak ada yang berubah. Itu adalah
papsmear rutin dan pada dasarnya hanya kotak lain yang dipilih jika Anda
ingin menemukan kanker endometrium dan ovarium," paparnya